Jalan Desa di Kab Sukabumi Malang Nian Nasibmu
![]() |
SUKABUMI | SUARANA - Kerusakan jalan utama desa di kab Sukabumi hampir menyeluruh disetiap wilayah, kerusakan jalan desa ini sangat berdampak kepada aktifitas dan kegiatan masyarakat setempat pada umumnya, salah satunya di Kecamatan Lengkong dan kec Pabuaran di Kabupaten Sukabumi, membuat masyarakat kesulitan menikmati berbagai fasilitas dan pelayanan terutama kesehatan.
Menurut keterangan warga, sedikitnya ada tiga orang warga meninggal akibat tak sempat mendapat perawatan dari Puskesmas terdekat. Warga harus ditandu melewati jalan sejauh 4 kilometer agar bisa mendapat perawatan.
Cerita kelam itu salah satunya dialami warga Kampung Gunung Hiur yang tidak mau disebutkan namanya, warga desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran. Ia terpaksa harus kehilangan ibundanya saat dalam perjalanan menuju Puskesmas.
"Ibu saya sendiri, ceritanya sama mau melahirkan kejadiannya siang hari sudah lama sekitar tahun 2020-an. Melintasi akses jalan rusak, pakai tandu namun saat masuk ke ambulans meninggal dunia," ucapannya sambil menghela nafas dalam dalam, Rabu 20/04/2023.
Diketahui adanya Vidio yang viral tersebar dimedia sosial memperlihatkan, sosok ibu hamil yang harus ditandu sekian kilometer demi mencapai mobil ambulance yang akan membawanya ke PKM setempat"Kalau di video itu Alhamdulillah, ibu yang ditandu itu selamat sampai tujuan. Sampai ke dalam ambulans yang menunggu di jalan bagus (aspal). Kondisi ambulans memang tidak sampai ke kampung, jadi untuk ke ambulans itu harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer sampai ke ambulans yang menunggu di jalan bagus setelah itu diantar ke Puskesmas," katanya.
"Sudah tiga orang meninggal karena terlambat mendapatkan layanan kesehatan akibat kondisi jalan rusak. Selain ibu saya ada anak kecil juga yang sakit kemudian meninggal dunia saat melintasi jalan itu, sekitar tahun 2018 kejadiannya. Kalau dihitung sekitar 3 kali kejadian orang meninggal dunia saat melintasi jalan itu," ujarnya menambahkan
Menurut tokoh masyarakat Kampung Gunung Hiur, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, HM (55) membenarkan soal rusaknya jalan tersebut. Menurutnya, jalan kebanyakan masih berupa tanah, ada dua jalur dari lokasi perkampungan ke jalan aspal yang bagus. Namun banyak warga memilih jalan tersebut karena disebut lebih dekat ke jalan yang beraspal.
"Ada dua jalur sebenarnya, paling dekat menuju jalan bagus disebutnya agak ringan dan enggak terlalu jauh. Jadi lurus kalau jalan yang satu lagi sama rusak dan agak jauh memang. Sudah lama sejak dibuat juga gitu, enggak pernah ada perbaikan atau di batu," kata HM.menjelaskan kepada wartawan.
Menurut warga, jalan itu buntu dan hanya menjadi akses dari perkampungan terdekat dan digunakan oleh warga Kampung Gunung Hiur, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran dan warga Kampung Pasir Kaliki, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong.
Yang kemarin ditandu itu warga Kampung Pasir Kaliki. Kalau saya desanya Bantarsari, kalau yang kemarin (video) itu jalur masuk Neglasari namun (jalannya) kebanyakan dipakai masyarakat saya," jelasnya.
"Keinginan warga ya ada perhatian di pihak aparat desa, pemerintah kabupaten atau pengusaha, tolong di bantu kami warga masyarakat yang butuh jalan bagus, tidak seperti daerah lain yang dibangun ini itu jelasnya.
Editor: Rinto Wahyudi.