BANDUNG
KULINER
RAGAM
0
BANDUNG | Suarana.com - Makan siang saat isrtirahat kerja sudah menjadi kebiasaans setiap karyawan ang bekerja di sebuah instansi, baik itu perusahaan swasta maupun pegawai negeri. Tentunya saat kita akan makan siang setiap orang akan memilih tempat dan sajian makanan seperti apa yang akan mereka santap.
Warung Kobar Yang Telah Berdiri Sejak Tahun 1973, Sajikan Masakan Fresh
![]() |
Bu Titi di dalam warungnya yang telah berdiri sejak tahun 1973 |
Bagi orang-orang yang memiliki gaji besar tentunya akan memilih tempat yang eksklusif. Mungkin restouran, coffee shop atau cafe. Bagaimana dengan pegawai yang memiliki gaji yang pas-pasan? tentu saja warteg atau warung makan rumahan akan menjadi tempat favorit karena harga lebih terjangkau. hanya dengan merogoh kocek 15 ribu rupiah perut sudah kenyang terisi.
Untuk para karyawan atau masyarakat yang berada di seputaran wilayah jalan Moh. Ramdhan atau Sawah Kurung Kota Bandung, tepatnya di Jalan Kota Baru, dekat dengan tugu ikan mas di jalan BKR ada sebuah warung makan sederhana yang ternyata telah berdiri sejak tahun 1973. Warung tersebut saat ini telah diberi nama Warung Kobar oleh pengelolanya yaitu Titi Nurhayati. Warung ini buka sekitar pukul 10.00 hingga 16.00 wib. Saat bulan Ramadlan warung buka dari pukil 16.00 hingga pukul 20.00 wib.
Ibu Titi sendiri merupakan salahsatu saudara dari pemilik pertama warung makan ini yaitu Bapak Winita yang biasa dipanggil Bapak Ita dan istrinya yang bernama Ibu Asih yang mana keduanya telah meninggal dunia.
Menurut Titi, sepeninggal pemilik pertama, warung diteruskan oleh anak mereka yang terbesar yang bernama Siti Rohmah. Namun hanya berjalans sekitar 2 tahunan. "Setelah 2 tahun dikelola oleh anak pertama, lalu kami menggantikannya hingga sekarang," ungkap Titi. "Kami mengelola warung ini sudah sekitar 7 tahunan," lanjutnya lagi.
![]() |
Sajian yang selalu ada di warung Kobar milik Bu Titi |
Meski warung ini sangar sederhana karena tidak tertutup seperti halnya warteg, namun kita bisa menyantap makanan yang fresh. "Saya tidak pernah menyajikan masakan sisa di hari sebelumnya," Kata Titi. "Saya selalu memasak dengan bahan yang baru saya beli dan memasaknya disini," lanjutnya lagi.
Di warung makan ini para pengunjung bisa menikmaati saajian ayam goreng, oseng sawi, ikan tongkol balado, tahu atau tempe goreng dan sebagainya.
Dulunya warung ini menjadi tempat favorit para pekerja PT. Inti yang terletak tidak jauh dari tempat ini. "Waktu itu sajian yang sangat dikenal oleh pelanggan adalah sayur kacang merah yang diberi santan kelapa den daging kerewed," jelas Titi.
![]() |
Bangunan Warung Kobar yang sederhana |
Titi juga menambahkan bahwa ada sajian kulit sapi bumbu merah dengan parutan kelapa dan daging yang ditusuk seperti sate juga menjadi salahsatu sajian favorit masa itu. "Sejak saya mengelola tempat ini sajian tersebut sudah tidak ada lagi," katanya.
Saat kita makan ditempat ini, dengan uang 15 ribu rupiah kita bisa menyantap ayam goreng, tahu dan sayuran dengan rasa yang cukup nikmat dilidah. Dan disini juga ada cemilan seperti bala-bala, gotengan tempe juga gehu serta minuman ringan kopi seduh beraneka macam. Cocok untuk ngemil sambil nongkrong.
Terkait dengan kondisi saat ini dimana terjadi kenaikan harga bahan makanan, Titi mengungkapkan kondisinya memang cukup memberatkan. Untuk beberapa masakan saya naikkan harganya tapi untuk sayuran saya masih melayani pembeli dengan harga 3 ribu saja seporsinya," pungkas Titi. *suarana/Bans
Jurnalis : Bamban Nugraha (Banu)
Via
BANDUNG