BERITA UTAMA
NASIONAL
0
Pidato Kenegaraan Era Prabowo Tanpa Parade Baju Adat, Tradisi 10 Tahun Jokowi Terhenti
JAKARTA | Suarana.com – Pemandangan berbeda terlihat dalam Pidato Kenegaraan dan Sidang Tahunan MPR-DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, menjelang HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia tahun ini.
Jika selama satu dekade terakhir suasana acara dihiasi warna-warni pakaian adat yang dikenakan Presiden, menteri, dan anggota DPR, kini nuansanya berubah. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tradisi tersebut tak lagi hadir.
Presiden Prabowo, yang untuk pertama kalinya hadir sebagai kepala negara dalam forum tahunan itu, memilih setelan jas abu-abu tua dengan dasi biru khas “gemoy” yang kerap ia pakai sejak masa kampanye. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga tampil formal dengan jas, didampingi sang istri Selvi Ananda yang mengenakan kebaya krem. Seluruh menteri kabinet kompak mengikuti dress code serupa.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid ketika ditanya soal perubahan ini mengatakan, “Pak Prabowo patriot, jadi pakai baju nasional.”
Padahal pada era Presiden ke-7 Joko Widodo, pakaian adat menjadi ciri khas pidato kenegaraan. Jokowi rutin mengenakan busana adat dari berbagai daerah, mulai dari Badui (Banten), Sasak (NTB), hingga Tanimbar (Maluku). Para menteri hingga pasukan pengawal presiden pun ikut mengenakan pakaian adat, menjadikan momen tersebut semacam parade budaya Nusantara.
Pidato kenegaraan terakhir Jokowi pada 15 Agustus 2024 lalu ditutup dengan baju Ujung Serong khas Betawi. Pilihan itu menjadi simbol ucapan terima kasih kepada Jakarta sebagai ibu kota negara, sekaligus merepresentasikan kesopanan, kekuatan, dan kebijaksanaan dalam budaya Betawi yang kaya akulturasi sejak sebelum kemerdekaan.
Biar nggak ketinggalan info penting, yuk follow Channel WhatsApp Suarana.com!
Sumber: CNBC
Via
BERITA UTAMA