Penjual Nasi Goreng di Sukabumi Terluka Dibacok Orang Tak Dikenal

SUKABUMI|SUARANA- Seorang pedagang nasi goreng miftahul (35) menjadi korban kebrutalan gerombolan yang diduga anggota geng motor di terminal Lembursitu Kota Sukabumi, korban sehari hari berjualan di depan alfamart menjadi korban orang tak di kenal di jalan lembursitu pada selasa 25/07/23.

kejadian bermula saat pelaku yang berjumlah Empat orang dan mengendarai sepeda motor tanpa tujuan itu secara tiba -tiba mereka menyerang semua orang yang ada di tempat tersebut secara membabi buta dan akhirnya melukai 1 orang pedagang nasi goreng . 

Kejadian tersebut di saksikan oleh bnyak masyarakat yang berada di tempat tersebut dan mereka menyelamatkan diri masing-masing.

Bermula saat 2 sepeda motor yang berboncengan dan membawa senjata tajam berupa cerulit dan sebilah samurai. 

tiba-tiba berhenti dan diantara mereka menghampiri semua yang ada di lokasi, Dua orang yang tak di kenal tersebut langsung menghampiri dan melukai pedagang tersebut. ungkap saksi GA  yang kebetulan berada dilokasi kejadian.

Peristiwa ini masih dalam penyelidikan pihak Polsek Lembursitu Polres Kota Sukabumi.

" Kita semua yang berada disini(terminal Lembursitu) kaget, tiba-tiba datang beberapa orang pakai motor langsung turun dan melihat kita semua, salah satu anggota mereka tidak tahu apa masalahnya langsung melukai penjual nasi goreng yang ada didepan Alfamart"ungkap GA.

Dari pantauan wartawan,Korban yang merupakan pedagang nasi goreng tersebut terluka dibagian kaki kirinya akibat sabetan sentaja tajam.

Ditempat terpisah,Ilham salah satu anggota Sapu jagat bersama Ormas Gasak DPC Lembursitu kota Sukabumi mengatakan.

"Dari perguruan sapujagat dan ormas gasak siap mengawal dan menuntut  pemerintah terkait akan maraknya kejadian sperti ini",

"Sepenuhnya kita dari semua elemen mempercayakan kepada pihak kepolisian sukabumi kota. usut tuntas dan bila perlu bubarkan semua oknum geng motor yang saat ini sudah secara sah khususnya di wilayah kota dan kabupaten sukabumi sangat meresahkan", Pungkasnya.

 Reporter: Dian Mulyadi.