Realisasikan Ketahanan Pangan Pemdes Telang Rejo Lakukan Rehab Jalan Usaha Tani

BANYUASIN | Suarana.com - Pemerintah Desa Telang Rejo Kecamatan Muara Telang kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan melakukan perehab an jalan usaha tani yang terletak di dusun 1 dan 3 bersumber pada dana desa tahap pertama tahun anggaran 2024.

Realisasi kegiatan yang di kelola oleh Tim Pengolahan Kegiatan (TPK)  desa tersebut terhimpun awak media dengan melakukan penggalian tanah setempat menggunakan alat berat excavator, Volume: 4,0m X 5,0mX 0,6mX-2610m,  pajak: PPN 11% + 15% Rp150,000,000 waktu pengerjaan:90 hari

Suyoto Kepala Desa Telang Rejo saat diwawancarai wartawan terkait adanya kabar keterlambatan pengerjaan menerangkan bahwa hal tersebut berdasarkan perubahan tahapan pencarian dana desa yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, menurutnya tahap awal pemdes Telang Rejo hanya melaksanakan 1 item kegiatan fisik yakni ketahanan pangan, selebihnya berupa pemberdayaan masyarakat seperti Blt Pkk dan lainnya.

Dirinya juga menjelaskan meski DD telah cair pada maret alasan kebijakan yang diambil untuk menunda pengerjaan ialah karena mengingat musim panen IP 200 belum selesai 100% dan curah hujan yang dipandang masih menjadi kendala untuk proses realisasi, disela kesibukannya bergotong royong Suyoto menambahkan saat ini pengerjaan sudah berjalan sekitar 10 harian hal tersebut diputuskan karena pihaknya khawatir akan Simpang siurnya pemahaman di kalangan masyarakat

"Jadi pencarian dana desa tahun 2024 ini tidak seperti tahun yang sudah, untuk kegiatan fisik yaitu ada ketahanan pangan sebesar Rp 150,000,000 itu untuk rehab jalan usaha tani, kenapa belum kita laksanakan sebelumnya karena ini kan masih IP 200, masyarakat sedang menunggu panen itu alasan yang pertama"terangnya

"terus yang ke dua di musim musim ini kan masih penghujan jadi tujuannya saya tunda sebentar itu agar pengambilan tanah setempat itu bisa mencukupi volume Rab dengan ukuran lebar atas 4,m bawah 5,m dengan ketinggian 60 cm itu mencukupi tanah" ungkapnya

"Nah dikarenakan masyarakat ada pro dan kontra jadi saya laksanakan pak sekitar 10 harian alat sudah bekerja, kalau dikatakan apakah IP 200 sudah selesai belum pak,, jadi daripada menjadi bahan pembicaraan saya laksanakan" tambahnya

Senada dengan itu disampaikan oleh Haris kepala dusun 1, alasan keterlambatan pengerjaan menurut Haris ialah permintaan dari beberapa warga sehubungan dengan lalu lalang nya alat pertanian saat musim panen IP 200, dan sambil menunggu musim panas tiba

"itu alasannya permintaan dari warga karena saat ini menghadapi musim panen IP 200, banyak alat lalu lalang dan sambil menunggu musim terang, karena di musim terang itu tanahnya lebih maksimal ketimbang di musim penghujan itu tanahnya banyak yang longsor" jelasnya

Sementara Sarwo dan Supri warga sekitar menyatakan bahwa keterlambatan pengerjaan memang permintaan dari warga karena saat ini sedang dalam proses panen hingga rehab dinilai akan mengakibatkan sulit bagi mereka untuk melakukan aktivitas pertanian

"masalahnya kami masyarakat sini mintanya habis'panen, tepatnya sesudah panen pak,  jadi alat pertanian kalau lewatkan nggak susah kalo sekarang agak susah" tuturnya

Pewarta: jun/ ZH