ACEH
NASIONAL
OPINI
0
Kepemimpinan Kosong, Majelis Adat Aceh Terancam Kehilangan Marwah Budaya
ACEH | Suarana.com - Majelis Adat Aceh (MAA) belum memiliki Ketua definitif sejak wafatnya Prof. Farid Wadji. Ketidakadaan pemimpin ini mengakibatkan MAA, sebagai lembaga yang menjaga kekhususan adat Aceh, tidak menjalankan fungsinya secara optimal.
Ketidakpastian ini membuat MAA terhenti dalam menghasilkan kebijakan yang mendukung pelestarian adat dan budaya Aceh. Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa adat Aceh lambat laun dapat tergerus pengaruh luar tanpa perlindungan dan dukungan dari lembaga adat.
Sayangnya, hingga kini belum ada langkah konkret dari Pj Gubernur Aceh untuk mengatasi kekosongan kepemimpinan ini. Padahal, sebagai lembaga yang menjaga kekuatan adat Aceh, MAA seharusnya mendapat perhatian khusus agar dapat melanjutkan tugasnya dalam melestarikan budaya dan menyelesaikan konflik sosial melalui pendekatan adat.
Masyarakat Aceh mendesak agar Pj Gubernur segera mengambil langkah nyata, termasuk memanggil pengurus MAA untuk mengadakan musyawarah guna memilih Ketua definitif sesuai qanun yang berlaku, agar MAA kembali berfungsi penuh demi menjaga marwah adat dan budaya Aceh.
- Rls
- Editor : Red
Suarana.com hadir di seluruh wilayah. Baca juga jaringan media kami:
Kami juga menyediakan layanan untuk Anda:
TV.suarana.com (Layanan TV streaming)
Epaper.suarana.com (Akses koran digital)
Promo.suarana.com (Penawaran promosi terbaru)
Edu.suarana.com (Platform edukasi)
Catatan.suarana.com (Berita dan catatan harian)
Adv.suarana.com (Layanan iklan)
Store.suarana.com (Toko online Suarana)
Via
ACEH