BERITA UTAMA
Keagamaan
0
Hasil Asesmen TBQ Kemenag: Baru 13 Persen Guru PAI di Jakarta Mahir Baca Al-Qur’an
JAKARTA | Suarana.com - Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Ekspos Publik Hasil Asesmen Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) sebagai bagian dari upaya pemetaan dan peningkatan mutu kemampuan baca Al-Qur’an guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum.
Asesmen TBQ dilaksanakan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta sebagai mitra pelaksana dan asesor, serta didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menegaskan bahwa asesmen ini merupakan tindak lanjut arahan lintas kementerian, khususnya Bappenas, yang menilai pentingnya pemetaan kemampuan baca Al-Qur’an di lingkungan pendidikan.
“Asesmen ini dilakukan untuk memperoleh gambaran objektif kemampuan baca Al-Qur’an guru PAI. Data ini menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan peningkatan mutu pendidikan agama,” ujar Amien Suyitno, Rabu (17/12/2025).
Ia mengungkapkan, hasil awal asesmen menunjukkan bahwa tingkat kemahiran baca Al-Qur’an guru PAI di sejumlah daerah masih memprihatinkan.
“Di DKI Jakarta, guru PAI yang masuk kategori mahir baru sekitar 13 persen. Bahkan, sekitar 57 persen masih berada pada level dasar. Ini menjadi perhatian serius kita bersama,” ungkapnya.
Menurut Dirjen Pendidikan Islam, kondisi tersebut berdampak langsung pada kualitas pembelajaran Al-Qur’an di sekolah. Karena itu, diperlukan intervensi dan penguatan kompetensi guru secara berkelanjutan.
“Ketika guru membutuhkan penguatan, maka peserta didik juga memerlukan perhatian khusus. Ini tugas bersama untuk memperbaiki ekosistem pendidikan Al-Qur’an,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor PTIQ Jakarta, Made Saihu, menjelaskan bahwa asesmen TBQ dilaksanakan selama kurang lebih tujuh bulan, mulai 27 Mei hingga 29 November 2025, dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Asesmen dilakukan melalui aplikasi CINTAKU (Cinta Tartil Al-Qur’an) dan dilaksanakan secara daring melalui video conference. Metode ini menjamin proses penilaian lebih objektif dan aman,” jelas Made Saihu.
Ia menyebutkan, dari total 252.412 guru PAI secara nasional, sebanyak 107.241 guru atau sekitar 42,49 persen telah mengikuti asesmen, dengan cakupan wilayah sementara masih terbatas di Pulau Jawa.
“Hasilnya menunjukkan mayoritas guru berada pada level Pratama. Ini menjadi indikator kuat bahwa peningkatan kompetensi harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua Lembaga Tilawah dan Tahfidz Al-Qur’an (LTTQ) PTIQ Jakarta, Abdurrahim Hasan, menjelaskan bahwa asesmen TBQ menggunakan instrumen penilaian yang ketat dan terukur.
“Kami menggunakan empat instrumen utama, yaitu makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf, serta ahkamul mad dan qashr, dengan total nilai 100,” terangnya.
Ia menambahkan, metode penilaian menggunakan sistem pengurangan nilai, di mana kesalahan makharijul huruf dinilai paling fatal karena berpotensi mengubah makna bacaan.
“Asesor yang terlibat merupakan praktisi serta juara nasional dan internasional di bidang tilawah. Dengan demikian, validitas dan reliabilitas asesmen ini dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Abdurrahim.
Editor : Rizki Ramdani
Via
BERITA UTAMA

Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana