BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
0
Proyek Ikonik Dipuji, Sabuk Pantai Pakisjaya Jadi “Duri dalam Sekam” PUPR Karawang
KARAWANG | Suarana.com - Praktisi hukum sekaligus pengamat kebijakan publik, Asep Agustian, SH., MH., mengapresiasi sejumlah capaian program kerja Pemerintah Kabupaten Karawang di bawah kepemimpinan Bupati Aep Syaepuloh dan Wakil Bupati Maslani hingga akhir tahun 2025, khususnya di sektor infrastruktur.
Menurut Asep, beberapa proyek monumental dan ikonik yang telah diresmikan Bupati Karawang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. Di antaranya pembangunan Underpass Gorowong Warungbambu serta revitalisasi GOR Panatayudha.
Namun demikian, Ketua DPC PERADI Karawang ini juga menyoroti masih adanya sejumlah proyek infrastruktur yang tidak tuntas hingga akhir tahun anggaran 2025. Salah satunya adalah proyek Sabuk Pantai (Sea Wall) di Muara Pantai Pakisjaya yang berada di bawah Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Karawang.
Diketahui, proyek senilai Rp900 juta yang dikerjakan oleh CV Mazel Arnawama Indonesia tersebut mengalami keterlambatan pengerjaan dan tidak rampung dalam waktu 90 hari kalender. Akibatnya, proyek tersebut dihentikan sementara di penghujung tahun 2025. Hingga kini, progres pembangunan baru mencapai 56 meter dari total 80 meter.
Atas kondisi tersebut, Asep Agustian meminta Bupati Aep Syaepuloh untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Bidang SDA Dinas PUPR Karawang yang dinilai gagal mencapai target.
“Harus dievaluasi total itu Kabid SDA PUPR. Di satu sisi masyarakat bangga dengan proyek-proyek monumental yang sudah diresmikan Pak Bupati, tapi di sisi lain masih ada duri dalam sekam, yakni kinerja pejabat dinas yang lamban seperti keong,” ujar Asep Agustian, Selasa (30/12/2025).
Asep menegaskan, pejabat yang tidak mampu bekerja cepat dan seirama dengan kebijakan kepala daerah sebaiknya dievaluasi secara serius.
“Pejabat yang tidak bisa ‘gaspol’ mengikuti ritme kerja Bupati Jiep, lebih baik mundur saja. Jangan menghambat. Kalau perlu dimutasi ke kecamatan agar bisa mengevaluasi diri. Jangan sampai bupatinya sudah lari kencang, tapi pejabatnya jalan lambat,” sindirnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Awak Media, Tim Audit dari Dinas PUPR Karawang telah menghentikan sementara pengerjaan proyek sabuk pantai tersebut akibat keterlambatan.
Hingga berita ini diturunkan, Adam, yang mengaku sebagai Direktur CV Mazel Arnawama Indonesia, masih sulit dikonfirmasi terkait keterlambatan pengerjaan proyek. Hal serupa juga terjadi pada Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Karawang, Aries Purwanto, yang belum memberikan keterangan resmi.
Padahal sebelumnya, Aries sempat menyatakan optimisme bahwa proyek sabuk pantai dapat diselesaikan tepat waktu.
“Insya Allah, on progres dan bisa selesai sesuai waktu,” ujar Aries beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Asep Agustian kembali melontarkan kritik tajam. Ia menilai pernyataan optimistis tersebut tidak sejalan dengan realita di lapangan.
“Faktanya, sampai akhir tahun 2025 proyek itu belum memberikan manfaat apa pun bagi masyarakat. Sejak awal saya sudah bilang, proyek ini tidak akan selesai tepat waktu kalau melihat progres di lapangan,” kata Asep, yang akrab disapa Askun.
Ia pun menilai Kabid SDA terlalu optimistis tanpa perhitungan matang.
“Saya nilai terlalu banyak mimpi dan halu. Katanya akademisi, tapi tidak mampu menghitung dan mengantisipasi tenggat waktu proyek secara ilmiah,” pungkasnya.(*)
Via
BERITA UTAMA

Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana