BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
KESEHATAN
0
Diduga Lalai Tangani Persalinan, RSUD Karawang Digeruduk Mahasiswa!
KARAWANG | Suarana.com – Media sosial Facebook diramaikan dengan unggahan video seorang pria berinisial ED yang mengamuk di RSUD Karawang, Jawa Barat, pada Senin (5/5/2025). Ia meluapkan emosi karena diduga anaknya meninggal dunia hanya tiga jam setelah dilahirkan di rumah sakit milik pemerintah daerah itu.
Dalam keterangannya, ED mengungkapkan kesedihannya yang mendalam karena anak yang telah dinantikan selama lima tahun pernikahan justru meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan. Ia menuding adanya perlakuan tidak manusiawi dari pihak rumah sakit.
Unggahan video tersebut menuai simpati warganet. Salah satu akun, @ArPr*, menuliskan,
"Semoga bisa cepat mendapatkan keadilan dari masalahnya dan diberikan kesabaran dan ketabahan untuk orang tuanya."
Sementara akun lain, @RaYa, turut mengkritisi pelayanan BPJS di rumah sakit,
"Sudah gak aneh pasien BPJS biasanya dipandang sebelah mata. Maka nya saya gak setor lagi BPJS..."
Kronologi Versi Keluarga:
Berdasarkan keterangan keluarga korban, ibu dari bayi tersebut masuk IGD RSUD Karawang pukul 02.00 WIB dengan keluhan perdarahan dan langsung mendapatkan penanganan awal seperti pemasangan infus dan pemeriksaan detak jantung janin (DJJ).
Pukul 03.00 WIB, dokter residen melakukan USG dan merekomendasikan terminasi kehamilan karena perdarahan berulang, meski DJJ masih stabil dengan berat janin sekitar 1.600 gram.
Pukul 09.00 WIB, hasil USG dari dokter lain menunjukkan kondisi janin membaik sehingga diputuskan untuk mempertahankan kehamilan.
Namun, pada pukul 10.30 WIB terjadi perdarahan kembali, dan keluarga disarankan untuk bersiap menghadapi operasi caesar darurat (SC cito), meskipun tanpa kepastian waktu.
Pukul 13.30 WIB, air ketuban keluar disertai perdarahan. Saat dilaporkan kepada bidan, tanggapan yang diterima keluarga dinilai kurang sigap. Tidak ada pemantauan DJJ lanjutan hingga waktu operasi tiba. Bayi akhirnya dilahirkan, namun tidak tertolong.
Respons RSUD Karawang:
Direktur RSUD Karawang, Andri S. Alam, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pasien dan pihak rumah sakit. Meski demikian, ia menyatakan akan melakukan audit internal guna mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
"Kami juga mempersilakan pihak keluarga untuk melapor ke pihak berwajib karena itu merupakan hak pasien," ujarnya Senin 05/05/2025.
Merespons kejadian tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang dan HMI Cabang Karawang turut mengawal kasus dugaan kelalaian ini. Dalam video yang diunggah melalui media sosial, tampak sejumlah anggota HMI mendatangi rumah sakit sebagai bentuk solidaritas dan dorongan untuk mengusut tuntas insiden yang terjadi.
“Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat UBP Karawang dan Cabang Karawang mengawal kelalaian pihak rumah sakit yang diperjuangkan oleh pejuang dari Himpunan Mahasiswa Islam,” ungkap salah satu Mahasiswa dalam video tersebut.
Kasus ini terus mendapat sorotan publik, terutama terkait pelayanan kesehatan terhadap pasien BPJS serta penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit milik pemerintah.
Biar nggak ketinggalan info penting, yuk follow Channel WhatsApp Suarana.com!
(Red)
Via
BERITA UTAMA