BERITA UTAMA
DAERAH
HEADLINE
KARAWANG
0
Citarum Biru, Gubernur Tak Bergeming KPLHI Karawang Sindir KDM Teu Wani ka Pindo
KARAWANG | Suarana.com – Saat air Sungai Citarum berubah menjadi biru, bukan hanya warna air yang berubah tapi juga ketenangan batin masyarakat Karawang. Kejadian pada Sabtu pagi (21/6/2025) itu kembali mengingatkan publik bahwa lingkungan hidup kita terus terancam oleh ulah korporasi yang abai.
Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Karawang menyesalkan pencemaran terbaru yang dilakukan oleh PT Pindo Deli 1. Apalagi, perusahaan tersebut telah mengakui melalui sidak resmi yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Iwan Ridwan, bahwa perubahan warna air diakibatkan oleh aktivitas industri mereka.
“Ini sudah jelas bentuk pencemaran lingkungan. Bahkan sudah diakui oleh pihak perusahaan. Tapi kenapa hanya diberi sanksi teguran pertama? Ini bukan kejadian pertama, bukan juga kedua, bahkan bukan ketiga,” tegas Ade Sofyan, Ketua KPLHI DPHK Karawang, kepada redaksi Suarana.com, Minggu (22/6/2025).
DLH Karawang sebelumnya melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian, Meli Rahmawati, membenarkan bahwa PT Pindo Deli 1 telah diberi sanksi teguran 1 dan mengaku telah melakukan tindakan darurat.
Namun bagi KPLHI DPHK Karawang, respons itu tidak cukup. Ade Sofyan menilai perlu ada langkah tegas dari DLHK Karawang, DLH Provinsi Jawa Barat, hingga Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) untuk memberikan sanksi tegas sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Kami meminta agar keberadaan PT Pindo Deli 1 dikaji ulang oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Walaupun perusahaan ini menyerap banyak tenaga kerja dan memberi pemasukan pajak, tidak boleh ada toleransi terhadap pelaku pencemaran,” ujarnya.
Lebih jauh, KPHLI juga menyindir Gubernur Jawa Barat KDM yang dinilai lemah dalam menghadapi korporasi besar.
“Kami juga mulai meragukan kapasitas Gubernur Jawa Barat (Bapak Aing). Teu wani nyerenteng ka Pindo mah,” sindirnya.
Kejadian ini menjadi alarm keras bahwa Sungai Citarum yang sempat menjadi ikon program revitalisasi nasional belum sepenuhnya bebas dari ancaman limbah industri. Saat air berubah biru, harapan rakyat terhadap keadilan lingkungan pun kembali mengabu.
Biar nggak ketinggalan info penting, yuk follow Channel WhatsApp Suarana.com!
(Red)
Via
BERITA UTAMA