BERITA UTAMA
DAERAH
KARAWANG
NEWS
ORGANISASI
0
Oknum Ngaku Wartawan Intimidasi Jurnalis, IWOI : Ini Ancaman Demokrasi!
KARAWANG | Suarana.com – Tindakan intimidatif yang dilakukan oleh seorang pria bertato yang mengaku wartawan sekaligus pelaksana proyek drainase di Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, menuai kecaman keras dari insan pers. Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) DPD Karawang, Syuhada Wisastra, angkat bicara dan menyatakan bahwa tindakan tersebut mencoreng marwah profesi wartawan dan melanggar etika jurnalistik.
Insiden bermula saat sejumlah wartawan melakukan peliputan proyek pembangunan drainase jenis U-Ditch di Dusun Kedung Mulya RT 028/008. Proyek senilai Rp144.398.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2025 itu dikerjakan oleh CV. Galaksi Star berdasarkan SPK Nomor 027.2/6.2.01.0012.289/KPA-SDA/PUPR 2025.
Namun, hasil pantauan di lapangan mengungkap sejumlah kejanggalan. Pembangunan dilakukan di atas saluran mati yang telah ditimbun tanah dan tak lagi berfungsi. Bahkan pembangunan tetap dipaksakan melintasi area pertokoan yang terhalang tiang beton, tanpa tali ukur dan diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Saat wartawan hendak mengonfirmasi pekerjaan kepada tukang di lokasi, datanglah seorang pria bertato dengan sepeda motor Aerox berwarna hijau bunglon. Ia melontarkan nada tinggi dan mengaku sebagai wartawan sekaligus pemegang proyek.
“Sia timana? Ti media mana?” tanyanya dengan nada tinggi.
Saat dijawab secara sopan oleh wartawan, pria tersebut justru melakukan intimidasi. Ia mengklaim berasal dari media online SB dan meminta para pekerja tidak memberikan informasi kepada wartawan.
“Sarua aing ge wartawan. Aing nu nyekel proyek, aing ti media SB. Geus, ulah dibere!” ujar pria tersebut dengan nada mengancam.
Tindakan ini langsung mendapat kecaman dari Rizki R., wartawan Suarana.com yang juga Sekretaris Jurnalis Bela Negara (JBN)DPC Karawang.
“Ini sangat memprihatinkan. Tugas kami menjalankan kontrol sosial berdasarkan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Sikap seperti ini mencederai kebebasan pers. Tidak semua wartawan datang untuk kepentingan pribadi,” tegas Rizki di lokasi.
Lebih lanjut, saat dikonfirmasi, Pemimpin Redaksi media SB membantah keterlibatan pria tersebut sebagai bagian dari redaksi mereka.
“Di media kami tidak ada nama Rawing. Kalau memang dari media kami, tentu dia kenal saya sebagai Pemred. Mungkin dia hanya mengaku-ngaku demi kepentingan proyek. Silakan saja minta KTA-nya kalau mau tahu kebenarannya,” ungkap Pemred SB.
Ketua IWOI Karawang, Syuhada Wisastra, menyampaikan kecaman keras atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa wartawan adalah profesi mulia yang tidak boleh dicampuradukkan dengan kepentingan proyek atau tindakan intimidatif.
“Kami mengecam keras tindakan oknum yang mengaku wartawan dan membekingi proyek. Ini mencoreng profesi kami. Wartawan memiliki tugas menjalankan fungsi kontrol sosial, menyampaikan informasi yang akurat, dan bekerja berdasarkan UU Pers serta Kode Etik Jurnalistik,” tegas Syuhada dalam pernyataan resminya, Senin (2/6/2025).
Syuhada juga mendesak pihak berwenang untuk menindak tegas pelaku penyalahgunaan profesi wartawan dan meminta seluruh insan pers tetap menjaga integritas serta bersatu melawan segala bentuk intimidasi.
“Ini bukan sekadar pelecehan terhadap jurnalis, tapi juga bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi. Proyek publik harus terbuka terhadap pengawasan. Jangan ada lagi wartawan palsu berkeliaran demi kepentingan pribadi,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pemangku kepentingan agar menjaga kemurnian profesi wartawan dan menjamin kebebasan pers sebagai bagian dari pilar demokrasi.
Via
BERITA UTAMA