BERITA UTAMA
EKONOMI
NASIONAL
0
Melesat di Tengah Krisis Dunia, ASEAN Siap Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Global
Suarana.com - Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat arah baru integrasi ekonomi kawasan ASEAN dalam Pertemuan ke-26 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (The 26th AEC Council Meeting) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (24/10/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku AECC Minister menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian KTT ASEAN ke-47 (The 47th ASEAN Summit) yang akan berlangsung pada 26–28 Oktober 2025 di Kuala Lumpur.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi ASEAN untuk menuntaskan pelaksanaan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC Blueprint) 2025, yang diproyeksikan dapat mencapai 87% pada akhir tahun 2025. Selain itu, forum tersebut juga menyiapkan langkah strategis menuju Rencana Strategis AEC 2026–2030, yang akan menjadi panduan utama kerja sama ekonomi kawasan pasca-2025.
Kinerja Ekonomi ASEAN Melesat di Tengah Perlambatan Global
Deputy Secretary-General of ASEAN for ASEAN Economic Community, Satvinder Singh, dalam pemaparannya menyoroti kinerja ekonomi ASEAN yang tetap tangguh di tengah ketidakpastian global.
Pada tahun 2024, perdagangan barang ASEAN mencapai USD 3,8 triliun, naik 8,9%, jauh melampaui kenaikan perdagangan global sebesar 2,1%.
Sementara Foreign Direct Investment (FDI) tercatat sebesar USD 226 miliar, tumbuh 8,5%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya 4%.
Sektor pariwisata pun menunjukkan pemulihan signifikan, dengan 127,1 juta kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024.
Indonesia Dorong Digitalisasi dan Daya Saing Kawasan
Dalam pembahasan Rencana Strategis AEC 2026–2030, Indonesia mendukung pengesahan Consolidated List of Activities dan Key Outcome Indicators (KOIs) yang akan menjadi panduan implementasi kerja sama ekonomi ASEAN lima tahun ke depan.
Dokumen strategis ini diharapkan mampu menjawab dinamika global dan memperkuat daya saing kawasan menuju visi ASEAN 2045: “Our Shared Future.”
Indonesia juga mendorong digitalisasi sistem Monitoring and Evaluation untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dan transparansi capaian kerja.
Selain itu, Menko Airlangga menekankan pentingnya transformasi digital sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ASEAN.
“Transformasi digital harus menjadi sarana untuk memperluas peluang ekonomi, memperkuat konektivitas kawasan, dan memastikan manfaatnya dirasakan secara inklusif oleh seluruh masyarakat ASEAN,” ujar Airlangga.
Indonesia menyambut baik kemajuan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang telah mencapai kesimpulan substansial, serta capaian Bandar Seri Begawan Roadmap (BSBR) dengan tingkat penyelesaian 92%, termasuk dalam konektivitas pembayaran lintas batas, sistem ASEAN Single Window, dan peningkatan kapasitas UMKM digital.
Dorong Ekonomi Hijau dan Keanggotaan Penuh Timor-Leste
Sejalan dengan agenda lintas sektor, Indonesia menegaskan dukungannya terhadap implementasi Strategi ASEAN untuk Netralitas Karbon, Circular Economy Framework, dan Blue Economy Implementation Plan guna mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Pertemuan AECC ke-26 ini juga menyambut kemajuan Timor-Leste menuju keanggotaan penuh ASEAN.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam memperkuat kerja sama ekonomi kawasan yang tangguh, inklusif, dan berorientasi masa depan.(red)
Via
BERITA UTAMA

Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana