BERITA UTAMA
EKONOMI
KONTEN KREATOR
0
Kemenekraf Fasilitasi Musisi Palu Produksi Video Musik Lewat Program AKTIF
JAKARTA | Suarana.com - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) memfasilitasi produksi video musik dua talenta asal Palu, Sulawesi Tengah, Rival Himran dan The Box Band, melalui program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik. Program dari Deputi Bidang Kreativitas Media ini bertujuan memperkuat identitas musik daerah dengan mengangkat kearifan lokal ke dalam karya berstandar industri modern.
“Melalui AKTIF Musik, kami ingin memastikan talenta musik daerah memiliki ruang untuk tumbuh, bereksperimen, dan mempromosikan karya mereka secara lebih profesional. Lokalitas bukan untuk ditinggalkan, tetapi justru menjadi kekuatan utama agar musik Indonesia memiliki identitas dan daya saing,” ujar Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu.
Kedua musisi tersebut terpilih melalui proses kurasi lokal yang melibatkan Buddy Ace, wartawan musik, pelaku bisnis musik, sekaligus penggerak komunitas kreatif di Sulawesi Tengah. Rival Himran dikenal sebagai bassist band reggae nasional Steven and Coconuttreez, sekaligus musisi solo yang konsisten mengangkat nilai budaya Tanah Kaili melalui karya-karyanya. Sementara itu, The Box Band merupakan grup musik bergenre rock yang memiliki kekhasan dalam memadukan unsur musik tradisi dengan pendekatan musikal modern.
Produksi video musik Rival Himran untuk lagu “La Vita E Bella” digarap oleh sutradara M. Anrio bersama Wara Wiri Project, dengan lokasi pengambilan gambar di Anjungan Sulawesi Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Lagu ini memadukan empat bahasa, yakni Bahasa Kaili, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta frasa Italia La Vita E Bella yang berarti Hidup Itu Indah, sebagai refleksi pesan untuk merayakan kehidupan dengan segala dinamika suka dan duka.
Sementara itu, The Box Band memproduksi video musik lagu “Tadulako” yang mengangkat sosok panglima perang legendaris masyarakat Kaili sebagai simbol keberanian dan nilai kepahlawanan. Proses produksi dilakukan selama tiga hari di lima lokasi berbeda di Sulawesi Tengah, yaitu Kuala Porame, lokasi likuifaksi Perumnas, lokasi likuifaksi Petobo, Universitas Tadulako, dan kawasan Kabonena. Video musik ini disutradarai oleh Fadly bersama Pado Project, serta turut dipantau oleh perwakilan Kantor Staf Presiden pada hari pertama dan kedua pelaksanaan kegiatan.
Lebih lanjut, Agustini Rahayu menjelaskan bahwa AKTIF merupakan program yang ditujukan untuk mendorong musisi lokal agar masuk ke dalam industri musik, termasuk mendukung promosi dan distribusi karya kreatif, sekaligus meningkatkan pemahaman mengenai profesionalitas dan pengelolaan hak kekayaan intelektual.
“Kementerian Ekraf mengurus segala hal yang berkaitan dengan nilai tambah ekonomi. Pada subsektor musik, nilai tambah itu mencakup pembukaan kanal distribusi dan komersialisasi karya, serta pengelolaan hak kekayaan intelektual yang dimiliki talenta musik,” jelasnya.
Sejalan dengan arahan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, pelaksanaan AKTIF Musik di Sulawesi Tengah diharapkan dapat menginspirasi talenta ekonomi kreatif di daerah untuk memperkuat kolaborasi hexahelix antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, dan sektor pendukung lainnya. Dengan demikian, subsektor musik dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.
(rizki)
Via
BERITA UTAMA

Lintas Indonesia
Taktis.web.id
Zonix.web.id
Pojok Media
Politikanews
Gepani.web.id
Borneonews.web.id
Kalbarsatu.web.id
Karawang Bergerak
Bukafakta.web.id
Radarkita.web.id
Inspirasi.web.id
Indeka.web.id
Kampara.web.id
Linkbisnis.co.id
Expose.web.id
Suarakotasiber
RIzki Suarana