Mendikdasmen Apresiasi Boothcamp Anak Indonesia Hebat, Dorong Penguatan Karakter dan Pola Asuh Anak

JAKARTA | Suarana.com - Upaya penguatan pendidikan karakter dan pola asuh anak Indonesia harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Hal tersebut ditegaskan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, saat memberikan apresiasi atas terselenggaranya Boothcamp Anak Indonesia Hebat dan Semiloka Pengasuhan Anak Sejak Usia Dini, Senin (15/12/2025).

Mendikdasmen menilai kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk saling belajar, menginspirasi, dan memperkuat komitmen bersama dalam membangun karakter serta potensi anak Indonesia.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dan pengembangan potensi diri peserta didik. Kegiatan semacam ini menjadi pendorong untuk memiliki cita-cita yang tinggi, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, serta melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, sehat, dan berkarakter,” ujar Abdul Mu’ti.

Apresiasi serupa disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, yang menilai kegiatan Boothcamp dan Semiloka relevan dalam menjawab tantangan perlindungan serta pengasuhan anak saat ini.

“Sesungguhnya kita tidak hanya membutuhkan anak yang cerdas, tetapi juga anak yang tangguh, berkarakter baik, memiliki empati, serta relasi sosial yang sehat. Semua itu hanya dapat terwujud jika generasi muda Indonesia dibesarkan dengan pola pengasuhan yang baik,” kata Menteri Arifah.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan kapasitas orang tua, pendidik, serta pemangku kepentingan dalam menerapkan pola asuh positif.

“Kegiatan ini menjadi momentum untuk saling menguatkan, berkoordinasi, dan bersinergi dalam memberikan pengasuhan terbaik bagi anak-anak Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa penguatan karakter peserta didik membutuhkan peran maksimal dari catur pusat pendidikan, yakni sekolah, orang tua, masyarakat, dan media.

Ia menyebutkan, Kemendikdasmen terus mendorong penguatan karakter melalui berbagai program, termasuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria.

“Semiloka ini bertujuan menguatkan gerakan pengasuhan positif berbasis hak anak, memahami tantangan pengasuhan saat ini, serta memperkuat partisipasi semesta dalam mensosialisasikan gerakan rukun sama teman dan pengasuhan positif,” jelas Gogot.

Kegiatan Boothcamp dan Semiloka juga menghadirkan dialog inspiratif bersama peserta didik. Salah satunya Muhammad Raditya Almair, siswa SD Negeri Lubang Buaya 05 Jakarta, yang dengan penuh percaya diri menyampaikan cita-citanya menjadi profesor.

“Saya sangat suka pelajaran sains. Saya ingin menjadi profesor agar bisa mengajarkan ilmu pengetahuan kepada generasi bangsa,” ungkap Raditya.

Peserta lainnya, Aliqa Az-zahra Safitri, siswi SD Unwarus Saadah, juga menyampaikan keinginannya menjadi Menteri Pendidikan di masa depan.

“Saya ingin seperti Pak Menteri, bisa membantu dan mengubah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik,” ujarnya.

Boothcamp Anak Indonesia Hebat dan Semiloka Pengasuhan Anak Sejak Usia Dini diselenggarakan serentak pada 15 Desember 2025 di Jakarta, Sumatra Selatan, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti lebih dari 600 peserta didik dari jenjang SD hingga SMA/SMK serta melibatkan 26 organisasi mitra dan mitra pembangunan.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap semakin terbangun ekosistem pendidikan dan pengasuhan yang kolaboratif, berkelanjutan, serta mampu melahirkan generasi Indonesia yang unggul dan berkarakter kuat.

Editor : Rizki Ramdani