Badan Bahasa Dorong Pelestarian Bahasa Daerah, FTBI 2025 Digelar di Medan

MEDAN | Suarana.com - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hafidz Muksin, menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, pendidik, orang tua, serta masyarakat luas dalam menjaga kelestarian bahasa daerah.

Menurut Hafidz, penggunaan bahasa daerah tidak boleh hanya terbatas di lingkungan sekolah, tetapi juga harus tumbuh dan hidup di lingkungan keluarga serta masyarakat.

“Pelestarian bahasa daerah harus dilakukan secara berkelanjutan dan kolaboratif,” ujar Hafidz Muksin di Medan, beberapa waktu lalu.

Ia menekankan bahwa bahasa daerah tidak sekadar berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana pewarisan nilai-nilai luhur dan pembentukan karakter bangsa.

“Melalui bahasa daerah, kita dapat menggali nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam tuturan, ungkapan, serta pilihan kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bahasa daerah perlu terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 kembali digelar dan berlangsung di Kota Medan pada 12–14 Desember 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan penguasaan dan kemahiran siswa dalam berbahasa daerah serta mengembangkan kreativitas generasi muda dalam bersastra daerah.

Melalui FTBI, para siswa didorong untuk memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya, khususnya bahasa dan sastra daerah. Selain itu, FTBI juga menjadi wadah penguatan kerja sama antarlembaga di Provinsi Sumatra Utara dalam pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan bahasa serta budaya daerah.

Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, FTBI tingkat provinsi kini tidak lagi diselenggarakan dalam bentuk perlombaan, melainkan sebagai ajang penampilan dan selebrasi. Perubahan konsep ini dilakukan mengingat setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda sehingga tidak memungkinkan untuk dipertandingkan.

Dalam FTBI tingkat provinsi, setiap kabupaten/kota menampilkan pertunjukan kolosal yang memuat materi revitalisasi bahasa daerah, seperti penulisan cerpen, pembacaan puisi, pidato, mendongeng, menyanyi, lawakan tunggal, hingga penulisan aksara daerah.

Pada FTBI Tingkat Provinsi Sumatra Utara Tahun 2025, Balai Bahasa Provinsi Sumatra Utara melibatkan 11 kabupaten/kota dari total 25 kabupaten/kota yang ada di Sumatra Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 140 siswa terpilih dan didampingi oleh 27 guru pendamping dari masing-masing daerah.

Sebagai bentuk apresiasi, Balai Bahasa Provinsi Sumatra Utara memberikan uang pembinaan kepada seluruh peserta dan pendamping. Langkah ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para siswa untuk terus mencintai bahasa daerah serta melahirkan tunas-tunas baru pelestari bahasa ibu di tengah masyarakat.

Kegiatan FTBI 2025 turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara, pejabat di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, guru pendamping, serta orang tua peserta. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menjadi wujud dukungan bersama terhadap pelestarian bahasa daerah di Sumatra Utara.

Pelaksanaan FTBI tingkat Provinsi Sumatra Utara diharapkan mampu mendorong komitmen daerah dalam melanjutkan program Revitalisasi Bahasa Daerah, meningkatkan kualitas penampilan selebrasi, serta memperkuat peran generasi muda sebagai penjaga bahasa ibu.

Meski digelar di tengah kondisi bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Sumatra Utara, para peserta dan guru pendamping tetap menunjukkan semangat dan kegembiraan. Penampilan yang mengesankan dalam FTBI 2025 menjadi simbol ketangguhan, kreativitas, dan harapan bagi keberlanjutan bahasa daerah di masa depan.

Editor : Rizki Ramdani